PEMBELAJARAN YANG MEMANUSIAKAN MANUSIA
Untuk dapat menghantarkan generasi muda yang cerdas jasmani dan rohani diperlukan adanya suatu sekolah dan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu, strategi pembelajaran dengan menggunakan multiple intelegences dapat menjawab keresahan pendidik saat ini. Selama ini masih banyak permasalahan yang terjadi baik ketidaktuntasan dalam belajar ataupun banyaknya siswa yang merasa terpaksa, tertekan untuk mengikuti pembelajaran di sekolah, dengan strategi pembelajaran yang menggunakan pembelajaran Multiple Intelegences (MI) bisa merubah wajah murung malaikat-malaikat kecil kita dalam menimba ilmu. Usia golden age (masa pra dasar sampai sekolah dasar kelas 1, 2, 3 ) merupakan masa dimana kuantitas untuk berjumpa dengan orang tua jauh lebih penting daripada kualitas, masa dimana perkembangan otak kiri dan otak kanan dapat berkembang secara optimal.
Untuk dapat menghantarkan para generasi penerus pembangunan ini menjadi seorang yang cerdas dan mampu menghadapi tantangan jaman diperlukan :
1.Generasi muda yang mampu menyelesaikan masalah (problem solving).
2.Creativity, dengan kreativitas yang mereka miliki harus dapat dikembangkan dan
dioptimalkan melalui pembelajaran dalam setiap kegiatannya.
3.Agama dan akhlak yang tangguh. (Religion and Character Building)
4.Life Skill, hal ini dapat diberlakukan dengan : pembiasaan dalam kehidupan sehari-
hari, foreign language (terutama bahasa Arab dan Indonesia), serta IT (Technology)
5.Tema-tema dalam pembelajaran dengan model tematik untuk bidang studi yang
dijarakan.
6.Profesi yang professional untuk tenaga pendidiknya. Dimana pendidik bisa
mengetahui kebutuhan siswanya dalam kelas, sehingga pendidik memiliki strategi
yang bermacam-macam untuk menghadapi keunikan siswanya.
Hal ini sangat dipengaruhi kreativitas seorang pendidik. Pendidik harus banyak belajar, mengikuti pelatihan-pelatihan, juga banyak mencari referensi. Pengetahuan pendidik harus terus bertambah.
Sekolahnya manusia yang mendasarkan pada :
1.Religion and Character Building, ditandai dengan :
- Sekolah yang mempunyai pandangan dunia dan visi islam
- Pembelajaran jiwa
- Pengembangan pemikiran
- Kreativitas
- Kemampuan menyelesaikan masalah
- Aplikasi akhlakul karimah
- Kemampuan daya manfaat
2.Agent of change
- Sekolah yang berperan sebagai agen pengubah kondisi siswanya dari kondisi
negative menjadi kondisi positif.
3.The Best Process
- Sekolah yang mengedepankan proses pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan
untuk semua kondisi.
4.The Best Teacher
- Guru sebagai fasilitator dan katalisator mengajar dengan menyesuaikan gaya
belajar siswa dan selalu memupuk rasa ingin tau siswa.
5.Active Learning
- Sekolah dengan kondisi menitikberatkan pada keaktifan siswa sehingga siswa
mempunyai target BISA APA selain TAHU APA.
6.Applied Learning
- Sekolah yang mengaitkan materi belajar dengan kenyataan sehari-hari, sehingga
siswa tidak hanya belajar konsep-konsep abstrak tetapi juga pembelajaran yang
langsung diaplikasikan. Setiap Kompetensi Dasar tarik langsung/aplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
7.Management Control
Sekolah yang mempunyai system control dalam proses pembelajaran mulai dari
perencanaan mengajar, konsultasi, observasi kelas dan analisa perbaikan yang
dilakukan secara continue.
8.Multiple Intelegences Research
Sekolah yang mempunyai paradigma semua siswa mempunyai kecenderungan kecerdasan
yang beragam, sehingga semua siswa adalah bintang. Semua siswa adalah juara dengan
cara yang berbeda-beda.
- Lesson Plan
- Feed Back
- Kreatifitas
- Observasi
Empat siklus pembelajaran ini akan terus berputar, perputaran ini akan melahirkan kreatifitas guru dalam membuat lesson plan dan mengajar. Karena perencanaan dan persiapan yang dilakukan oleh guru selalu mendapatkan konsultasi dan masukan dari konsultan yang mendampingi sehingga akan terus mendapatkan feed back dan evaluasi demi mendapatkan hasil yang maksimal dan tepat pada sasaran.
Proses pengajaran dengan Lesson Plan membuat :
-Guru menguasai perencanaan belajar dengan alat control lesson plan.
-Lesson plan secara otomatis merupakan SOP guru dalam mengajar
-Alur isi lesson plan adalah preparation, presentation, practice, performance.
Kualitas Lesson Plan ditentukan dari siklus control sebagai berikut :
1.Pembuatan lesson plan oleh guru.
2.Konsultasi, lesson plan yang dibuat oleh guru dikonsultasikan dengan konsultan
bidang studi.
3.Observasi, konsultan mengamati secara langsung proses belajar dalam ke atau di
lingkungan lain.
4.Feedback, guru meminta kepada konsultan untuk menjelaskan hasil observasi pada
proses belajar. Sehingga terjadi dialog untuk menyelesaikan masalah yang terjadi
dalam proses belajar. Dengan begitu pendidik dapat mengambil langkah yang tepat
dalam mengambil keputusan dalam penyelesaikan permasalahan yang ada. Selain itu
pola pikir pemahaman, serta pengetahuan pendidik juga secara otomatis akan
bertambah karena tanpa disadari saat itu pendidik juga sedang belajar.
APLIKASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Pembelajaran Matematika yang menarik dan menyenangkan.
Kelemahan dalam belajar matematika selama ini, yaitu :
- kurang berpikir kritis, prakarsa dan ketelitian
- tekanan pada hafalan, berpegang pada buku dan menerima pelajaran secara pasif
- kurang kesadaran mengenai minat dan bakat
- kurang minat membaca buku
- belajar untuk ujian, mengejar angka dan nilai di dasari atau tidak kita masih menemui situasi seperti itu di lapangan. Untuk itu sebagai seorang guru diperlukan
strategi pembelajaran untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan :
a. Melakukan pembelajaran matematika yang menarik
Pembelajaran matematika yang menarik dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran, dengan meningkatnya minat siswa terhadap pembelajaran maka akan meningkatkan pula perhatian dan konsentrasi siswa terhadap pelajaran, sehingga akan menumbuhkan kegembiraan saat pembelajaran berlangsung. Keriangan hati akan memperbesar daya kemampuan belajar siswa dan membantunya tidak mudah melupakan apa yang telah dipelajarinya. Beberapa cara untuk menarik belajar siswa antara lain :
- Brain Games
- Memberi tantangan
- Mathmagic
- Bernyanyi
- Cerdas tangkas
- Teka-teki (stimulasi matematika dengan rekreasi matematika).
Selanjutnya pembelajaran yang menarikpun akan dilakukakan, misalnya dengan :
Observasi lingkungan sekitar
Menggunakan lingkungan sekitar sebagai media belajar akan sangat menarik minat siswa terhadap materi yang diberikan, selain itu juga melatih cara berpikir siswa. Misalnya untuk menyampaikan materi pengukuran dalam matematika maka siswa kita ajak ke luar kelas atau pembelajaran out door untuk mengukur luas dan keliling kebun, mushola, lapangan parkir, lapanagan bola, dan lainnya. Selain siswa memahami tentang luas dan keliling kita juga dapat melihat bagaimana siswa dapat bersosialisasi dan bekerja dengan team, nilai kerjasama dapat kita tanamkan di sini.
Menggunakan papan bulletin
Guru bisa menunjukkan keterangan yang menarik, cuplikan sejarah dan persoalan teka-teki sebagai sarana pengayaan tentang materi yang sudah diberikan.
Pembelajaran menggunakan alat peraga atau multimedia
Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga akan mempermudah siswa dalam memahami materi yang diberikan. Misalnya untuk penyampaian materi bangun ruang, untuk mencari rusuk, sisi, dan titik sudut guru bisa menjelaskan dengan membawa peraga dari kayu seperti balok, kubus, bola, tabung, maupun kerucut dan yang lainnya.
Pembelajaran matematika menggunakan internet
Misalnya pembelajaran dengan menggunakan game dari internet di akhir pembelajaran bisa guru lakukan ini sehingga pembelajaran berakhir dengan menarik dan menyenangkan.
b. Melakukan pembelajaran matematika yang efektif
Pembelajaran yang menarik saja tidak cukup, karena diperlukan juga pembelajaran yang efektif. Karena kecenderungan yang ada pembelajaran yang menggunakan game atau permainan biasanya memerlukan waktu yang telatif lama, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Untuk itu diperlukan adanya perencanaan pembelajaran yang baik, teratur, disiplin dan konsentrasi serta mampu memotivasi siswa. Hal ini didukung dengan :
A. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang baik.
RPP yang baik dapat :
- Mendorong partisipasi aktif dari peserta didik
- Mengembangkan budaya membaca dan menulis
- Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
- Keterkaitan dan keterpaduan
- Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
B. Teratur
Pokok pangkal dari cara belajar yang baik adalah keteraturan. Keteraturan ini harus benar-benar bisa dilakukan sehingga dengan sendirinya akan terbentuk suatu pola kebiasaan sehingga perbuatannya juga akan mempengaruhi pola pikir yang sistematik.
C. Disiplin
Disiplin menciptakan kemauan untuk belajar secara teratur, merupakan suatu proses pembentukan watak yang baik, yang akan memberikan hasil yang memuaskan dalam setiap pembelajaran.
D. Konsentrasi
Tanpa konsentrasi maka pembelajaran tidak akan dapat berlangsung secara efektif. Konsentrasi sesungguhnya adalah kebiasaan seseorang yang dapat di latih.
Hal ini bisa dilakukan dengan :
- Sebaiknya pada awal pertemuan buatlah kesepakatan tentang tata tertib selama
pembelajaran berlangsung. Usulan berasal dari siswa, ditanda tangani oleh seluruh
siswa dan ditempelkan di depan kelas. Misalnya tentang aturan dating tepat waktu,
ketepatan dalam pengerjaan dan pengumpulan tugas, dan lainnya.
- Mulai dengan pertanyaan yang menantang
- Kegitaan pembelajaran baik dari pembukaan, kegiatan pembelajaran dan mengakhiri
pembelajaran sesuai dengan materi yang diberikan sehingga terjadi keselarasan.
- Peraga yang digunakan bisa dibuat sendiri oleh guru dengan bahan yang murah
(barang-barang bekas) dan cepat, namun tetap menarik.
E. Motivasi
Motivasi penting bagi siswa karena bisa menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Sebagai ilustrasi contoh : Archimedes sebagai salah satu ahli matematika yang terkenal pada jaman dahulu(287-212 sebelum masehi), dimana hasil karyanya masih dihargai sebagai hasil yang cemerlang dan penting pada jamannya., dia terkenal dengan penemuan mekanika yaitu metrode Archimedes untuk memompa air, lat pengungkit dan katrol, model pergerakan bintang dengan keakuratan sehingga dapat menjelaskan terjadinya gerhana matahari dan bulan. Mesin perang yang membuat takut para tentara romawi (yang juga membuat kematiannya). Baginya semua penemuannya hanya merupakan diversifikasi dari hasil main-mainnya dengan geometri, dari tulisannya yang tertinggal dia mengatakan bahwa semua ini adalah untuk kepentingan penelitian matematika.
Pembelajaran matematika yang membuat siswa terlatih :
- Belajar matematika hendaknya diarahkan untuk memberikan bekal kepada siswa untuk
dapat memecahkan masalah dengan baik. Kita juga mengupayakan siswa dapat terlatih
dalam menggunakan konsep, menyelesaikan persoalan, dan dapat berpikir kritis,
kreatif dan regulasi diri.
- Siswa terlatih mengerjakan soal-soal.
Soal-soal diberikan kepada siswa sesuai dengan kemampuannya. Kita bisa
mengelompokkan siswa ke dalam tiga kelompok : mudah, sedang, dan sulit. Dalam
pemberian latihan soal yang mudah dalam bentuk konseptual, soal yang sedang
diarahkan ke bentuk aplikatif dan analisa sedangkan soal yang sulit diarahkan ke
bentuk problem solving dan nalaria.
Siswa terlatih berfikir kritis, kreatif dan regulasi diri.
Pola pikir kritis ditandai dengan akurat dan mencari akurasi, jelas dan minta kejelasan, tetap berpikir terbuka, menuntut jaminan dan responnya tepat. Pola pikir kreatif ditandai dengan terus mencoba dan pantang menyerah, mengerahkan segala usaha, dan menghasilkan sudut pandang baru.Pola pikir regulasi ditandai memantau proses berpikir, menyusun rencana dengan tepat, mengidentifikasi sumber-sumber yang diperlukan, merespon umpan balik dengan baik, mengkaji efektifitas tindakan.
LESSON PLAN
Tema Belajar : Bidang Studi Matematika
Kelas : V SD
Alokasi waktu : 3 x 35 menit
Kompetensi Dasar : Mengenal Bangun Ruang
Hasil Belajar : Siswa mampu mengenal dan memahami bangun ruang
Indikator Hasil Belajar :
1. Siswa mampu menyebutkan nama-nama bangun ruang dengan baik.
2. Siswa mampu membuat bangun tabung, kerucut dan bola.
AKTIVITAS :
Scene Setting :
1. Drama tentang Perlombaan membuat Topi Ajaib di Kerajaan Antah Barantah
2. Guru meminta siswa mendesain topi yang harus berbeda satu sama yang lain.
Aktivitas :
1. Tiap siswa membuat topi desain masing-masing.
2. Bentuk dasar topi boleh tabung, kerucut, atau bola.
3. Siswa menghias sebagus dan semenarik mungkin topi mereka
4. Sosio drama. Tokoh : Raja, Ratu, Pengawal, Rakyat jelata.
Teacher Aids :
1. Karton
2. Kertas kado bekas
3. Alat tulis
4. Lem
5. Gunting
6. Crayon
7. Tali/benang
8. Pita warna
Penilaian :
Kognitif : Bangun yang dibuat siswa
Afektif : Ketuntasan dalam mengerjakan tugas (sikap dan minat)
Psikomotorik : Hasil karya (topi), penampilan saat bermain peran.
Teacher Comment :
1. Bagaimana aktivitas berlangsung
2. Hal-hal yang bisa menjadi FEED BACK
DAFTAR PUSTAKA
Teacher Guide. Majalah Profesional Guru, V.02. edisi 07.08. tahun 2008
Chatib, Munif. Training Multiple Intelegences. 22-24 Desember 2008. Al-Jannah IFS.
Untuk dapat menghantarkan generasi muda yang cerdas jasmani dan rohani diperlukan adanya suatu sekolah dan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu, strategi pembelajaran dengan menggunakan multiple intelegences dapat menjawab keresahan pendidik saat ini. Selama ini masih banyak permasalahan yang terjadi baik ketidaktuntasan dalam belajar ataupun banyaknya siswa yang merasa terpaksa, tertekan untuk mengikuti pembelajaran di sekolah, dengan strategi pembelajaran yang menggunakan pembelajaran Multiple Intelegences (MI) bisa merubah wajah murung malaikat-malaikat kecil kita dalam menimba ilmu. Usia golden age (masa pra dasar sampai sekolah dasar kelas 1, 2, 3 ) merupakan masa dimana kuantitas untuk berjumpa dengan orang tua jauh lebih penting daripada kualitas, masa dimana perkembangan otak kiri dan otak kanan dapat berkembang secara optimal.
Untuk dapat menghantarkan para generasi penerus pembangunan ini menjadi seorang yang cerdas dan mampu menghadapi tantangan jaman diperlukan :
1.Generasi muda yang mampu menyelesaikan masalah (problem solving).
2.Creativity, dengan kreativitas yang mereka miliki harus dapat dikembangkan dan
dioptimalkan melalui pembelajaran dalam setiap kegiatannya.
3.Agama dan akhlak yang tangguh. (Religion and Character Building)
4.Life Skill, hal ini dapat diberlakukan dengan : pembiasaan dalam kehidupan sehari-
hari, foreign language (terutama bahasa Arab dan Indonesia), serta IT (Technology)
5.Tema-tema dalam pembelajaran dengan model tematik untuk bidang studi yang
dijarakan.
6.Profesi yang professional untuk tenaga pendidiknya. Dimana pendidik bisa
mengetahui kebutuhan siswanya dalam kelas, sehingga pendidik memiliki strategi
yang bermacam-macam untuk menghadapi keunikan siswanya.
Hal ini sangat dipengaruhi kreativitas seorang pendidik. Pendidik harus banyak belajar, mengikuti pelatihan-pelatihan, juga banyak mencari referensi. Pengetahuan pendidik harus terus bertambah.
Sekolahnya manusia yang mendasarkan pada :
1.Religion and Character Building, ditandai dengan :
- Sekolah yang mempunyai pandangan dunia dan visi islam
- Pembelajaran jiwa
- Pengembangan pemikiran
- Kreativitas
- Kemampuan menyelesaikan masalah
- Aplikasi akhlakul karimah
- Kemampuan daya manfaat
2.Agent of change
- Sekolah yang berperan sebagai agen pengubah kondisi siswanya dari kondisi
negative menjadi kondisi positif.
3.The Best Process
- Sekolah yang mengedepankan proses pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan
untuk semua kondisi.
4.The Best Teacher
- Guru sebagai fasilitator dan katalisator mengajar dengan menyesuaikan gaya
belajar siswa dan selalu memupuk rasa ingin tau siswa.
5.Active Learning
- Sekolah dengan kondisi menitikberatkan pada keaktifan siswa sehingga siswa
mempunyai target BISA APA selain TAHU APA.
6.Applied Learning
- Sekolah yang mengaitkan materi belajar dengan kenyataan sehari-hari, sehingga
siswa tidak hanya belajar konsep-konsep abstrak tetapi juga pembelajaran yang
langsung diaplikasikan. Setiap Kompetensi Dasar tarik langsung/aplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
7.Management Control
Sekolah yang mempunyai system control dalam proses pembelajaran mulai dari
perencanaan mengajar, konsultasi, observasi kelas dan analisa perbaikan yang
dilakukan secara continue.
8.Multiple Intelegences Research
Sekolah yang mempunyai paradigma semua siswa mempunyai kecenderungan kecerdasan
yang beragam, sehingga semua siswa adalah bintang. Semua siswa adalah juara dengan
cara yang berbeda-beda.
- Lesson Plan
- Feed Back
- Kreatifitas
- Observasi
Empat siklus pembelajaran ini akan terus berputar, perputaran ini akan melahirkan kreatifitas guru dalam membuat lesson plan dan mengajar. Karena perencanaan dan persiapan yang dilakukan oleh guru selalu mendapatkan konsultasi dan masukan dari konsultan yang mendampingi sehingga akan terus mendapatkan feed back dan evaluasi demi mendapatkan hasil yang maksimal dan tepat pada sasaran.
Proses pengajaran dengan Lesson Plan membuat :
-Guru menguasai perencanaan belajar dengan alat control lesson plan.
-Lesson plan secara otomatis merupakan SOP guru dalam mengajar
-Alur isi lesson plan adalah preparation, presentation, practice, performance.
Kualitas Lesson Plan ditentukan dari siklus control sebagai berikut :
1.Pembuatan lesson plan oleh guru.
2.Konsultasi, lesson plan yang dibuat oleh guru dikonsultasikan dengan konsultan
bidang studi.
3.Observasi, konsultan mengamati secara langsung proses belajar dalam ke atau di
lingkungan lain.
4.Feedback, guru meminta kepada konsultan untuk menjelaskan hasil observasi pada
proses belajar. Sehingga terjadi dialog untuk menyelesaikan masalah yang terjadi
dalam proses belajar. Dengan begitu pendidik dapat mengambil langkah yang tepat
dalam mengambil keputusan dalam penyelesaikan permasalahan yang ada. Selain itu
pola pikir pemahaman, serta pengetahuan pendidik juga secara otomatis akan
bertambah karena tanpa disadari saat itu pendidik juga sedang belajar.
APLIKASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Pembelajaran Matematika yang menarik dan menyenangkan.
Kelemahan dalam belajar matematika selama ini, yaitu :
- kurang berpikir kritis, prakarsa dan ketelitian
- tekanan pada hafalan, berpegang pada buku dan menerima pelajaran secara pasif
- kurang kesadaran mengenai minat dan bakat
- kurang minat membaca buku
- belajar untuk ujian, mengejar angka dan nilai di dasari atau tidak kita masih menemui situasi seperti itu di lapangan. Untuk itu sebagai seorang guru diperlukan
strategi pembelajaran untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan :
a. Melakukan pembelajaran matematika yang menarik
Pembelajaran matematika yang menarik dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran, dengan meningkatnya minat siswa terhadap pembelajaran maka akan meningkatkan pula perhatian dan konsentrasi siswa terhadap pelajaran, sehingga akan menumbuhkan kegembiraan saat pembelajaran berlangsung. Keriangan hati akan memperbesar daya kemampuan belajar siswa dan membantunya tidak mudah melupakan apa yang telah dipelajarinya. Beberapa cara untuk menarik belajar siswa antara lain :
- Brain Games
- Memberi tantangan
- Mathmagic
- Bernyanyi
- Cerdas tangkas
- Teka-teki (stimulasi matematika dengan rekreasi matematika).
Selanjutnya pembelajaran yang menarikpun akan dilakukakan, misalnya dengan :
Observasi lingkungan sekitar
Menggunakan lingkungan sekitar sebagai media belajar akan sangat menarik minat siswa terhadap materi yang diberikan, selain itu juga melatih cara berpikir siswa. Misalnya untuk menyampaikan materi pengukuran dalam matematika maka siswa kita ajak ke luar kelas atau pembelajaran out door untuk mengukur luas dan keliling kebun, mushola, lapangan parkir, lapanagan bola, dan lainnya. Selain siswa memahami tentang luas dan keliling kita juga dapat melihat bagaimana siswa dapat bersosialisasi dan bekerja dengan team, nilai kerjasama dapat kita tanamkan di sini.
Menggunakan papan bulletin
Guru bisa menunjukkan keterangan yang menarik, cuplikan sejarah dan persoalan teka-teki sebagai sarana pengayaan tentang materi yang sudah diberikan.
Pembelajaran menggunakan alat peraga atau multimedia
Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga akan mempermudah siswa dalam memahami materi yang diberikan. Misalnya untuk penyampaian materi bangun ruang, untuk mencari rusuk, sisi, dan titik sudut guru bisa menjelaskan dengan membawa peraga dari kayu seperti balok, kubus, bola, tabung, maupun kerucut dan yang lainnya.
Pembelajaran matematika menggunakan internet
Misalnya pembelajaran dengan menggunakan game dari internet di akhir pembelajaran bisa guru lakukan ini sehingga pembelajaran berakhir dengan menarik dan menyenangkan.
b. Melakukan pembelajaran matematika yang efektif
Pembelajaran yang menarik saja tidak cukup, karena diperlukan juga pembelajaran yang efektif. Karena kecenderungan yang ada pembelajaran yang menggunakan game atau permainan biasanya memerlukan waktu yang telatif lama, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Untuk itu diperlukan adanya perencanaan pembelajaran yang baik, teratur, disiplin dan konsentrasi serta mampu memotivasi siswa. Hal ini didukung dengan :
A. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang baik.
RPP yang baik dapat :
- Mendorong partisipasi aktif dari peserta didik
- Mengembangkan budaya membaca dan menulis
- Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
- Keterkaitan dan keterpaduan
- Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
B. Teratur
Pokok pangkal dari cara belajar yang baik adalah keteraturan. Keteraturan ini harus benar-benar bisa dilakukan sehingga dengan sendirinya akan terbentuk suatu pola kebiasaan sehingga perbuatannya juga akan mempengaruhi pola pikir yang sistematik.
C. Disiplin
Disiplin menciptakan kemauan untuk belajar secara teratur, merupakan suatu proses pembentukan watak yang baik, yang akan memberikan hasil yang memuaskan dalam setiap pembelajaran.
D. Konsentrasi
Tanpa konsentrasi maka pembelajaran tidak akan dapat berlangsung secara efektif. Konsentrasi sesungguhnya adalah kebiasaan seseorang yang dapat di latih.
Hal ini bisa dilakukan dengan :
- Sebaiknya pada awal pertemuan buatlah kesepakatan tentang tata tertib selama
pembelajaran berlangsung. Usulan berasal dari siswa, ditanda tangani oleh seluruh
siswa dan ditempelkan di depan kelas. Misalnya tentang aturan dating tepat waktu,
ketepatan dalam pengerjaan dan pengumpulan tugas, dan lainnya.
- Mulai dengan pertanyaan yang menantang
- Kegitaan pembelajaran baik dari pembukaan, kegiatan pembelajaran dan mengakhiri
pembelajaran sesuai dengan materi yang diberikan sehingga terjadi keselarasan.
- Peraga yang digunakan bisa dibuat sendiri oleh guru dengan bahan yang murah
(barang-barang bekas) dan cepat, namun tetap menarik.
E. Motivasi
Motivasi penting bagi siswa karena bisa menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Sebagai ilustrasi contoh : Archimedes sebagai salah satu ahli matematika yang terkenal pada jaman dahulu(287-212 sebelum masehi), dimana hasil karyanya masih dihargai sebagai hasil yang cemerlang dan penting pada jamannya., dia terkenal dengan penemuan mekanika yaitu metrode Archimedes untuk memompa air, lat pengungkit dan katrol, model pergerakan bintang dengan keakuratan sehingga dapat menjelaskan terjadinya gerhana matahari dan bulan. Mesin perang yang membuat takut para tentara romawi (yang juga membuat kematiannya). Baginya semua penemuannya hanya merupakan diversifikasi dari hasil main-mainnya dengan geometri, dari tulisannya yang tertinggal dia mengatakan bahwa semua ini adalah untuk kepentingan penelitian matematika.
Pembelajaran matematika yang membuat siswa terlatih :
- Belajar matematika hendaknya diarahkan untuk memberikan bekal kepada siswa untuk
dapat memecahkan masalah dengan baik. Kita juga mengupayakan siswa dapat terlatih
dalam menggunakan konsep, menyelesaikan persoalan, dan dapat berpikir kritis,
kreatif dan regulasi diri.
- Siswa terlatih mengerjakan soal-soal.
Soal-soal diberikan kepada siswa sesuai dengan kemampuannya. Kita bisa
mengelompokkan siswa ke dalam tiga kelompok : mudah, sedang, dan sulit. Dalam
pemberian latihan soal yang mudah dalam bentuk konseptual, soal yang sedang
diarahkan ke bentuk aplikatif dan analisa sedangkan soal yang sulit diarahkan ke
bentuk problem solving dan nalaria.
Siswa terlatih berfikir kritis, kreatif dan regulasi diri.
Pola pikir kritis ditandai dengan akurat dan mencari akurasi, jelas dan minta kejelasan, tetap berpikir terbuka, menuntut jaminan dan responnya tepat. Pola pikir kreatif ditandai dengan terus mencoba dan pantang menyerah, mengerahkan segala usaha, dan menghasilkan sudut pandang baru.Pola pikir regulasi ditandai memantau proses berpikir, menyusun rencana dengan tepat, mengidentifikasi sumber-sumber yang diperlukan, merespon umpan balik dengan baik, mengkaji efektifitas tindakan.
LESSON PLAN
Tema Belajar : Bidang Studi Matematika
Kelas : V SD
Alokasi waktu : 3 x 35 menit
Kompetensi Dasar : Mengenal Bangun Ruang
Hasil Belajar : Siswa mampu mengenal dan memahami bangun ruang
Indikator Hasil Belajar :
1. Siswa mampu menyebutkan nama-nama bangun ruang dengan baik.
2. Siswa mampu membuat bangun tabung, kerucut dan bola.
AKTIVITAS :
Scene Setting :
1. Drama tentang Perlombaan membuat Topi Ajaib di Kerajaan Antah Barantah
2. Guru meminta siswa mendesain topi yang harus berbeda satu sama yang lain.
Aktivitas :
1. Tiap siswa membuat topi desain masing-masing.
2. Bentuk dasar topi boleh tabung, kerucut, atau bola.
3. Siswa menghias sebagus dan semenarik mungkin topi mereka
4. Sosio drama. Tokoh : Raja, Ratu, Pengawal, Rakyat jelata.
Teacher Aids :
1. Karton
2. Kertas kado bekas
3. Alat tulis
4. Lem
5. Gunting
6. Crayon
7. Tali/benang
8. Pita warna
Penilaian :
Kognitif : Bangun yang dibuat siswa
Afektif : Ketuntasan dalam mengerjakan tugas (sikap dan minat)
Psikomotorik : Hasil karya (topi), penampilan saat bermain peran.
Teacher Comment :
1. Bagaimana aktivitas berlangsung
2. Hal-hal yang bisa menjadi FEED BACK
DAFTAR PUSTAKA
Teacher Guide. Majalah Profesional Guru, V.02. edisi 07.08. tahun 2008
Chatib, Munif. Training Multiple Intelegences. 22-24 Desember 2008. Al-Jannah IFS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar